Jakarta | Mata Lensa Online.com
Daun kelor (Moringa oleifera) kembali menjadi sorotan setelah sejumlah penelitian terbaru mengungkapkan potensi besar tanaman ini dalam dunia kesehatan. Tanaman yang kerap dijuluki miracle tree itu dinilai mampu menjadi sumber pangan sekaligus obat alami.
Sejumlah riset menyebutkan, daun kelor mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, kalium, dan zat besi dalam jumlah tinggi. Kandungan antioksidannya bahkan diklaim lebih kuat dibandingkan beberapa jenis sayuran populer.
“Daun kelor bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah gizi, terutama di daerah dengan akses pangan terbatas,” ujar Dr. Rini Wulandari, peneliti gizi dari Universitas Indonesia, dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa (9/9).
Selain bernilai gizi, ekstrak daun kelor juga diteliti mampu menurunkan kadar gula darah, mengendalikan tekanan darah, hingga memperkuat sistem imun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sempat menyebut kelor sebagai salah satu tanaman paling bergizi di dunia.
Tak hanya di bidang kesehatan, daun kelor kini mulai merambah industri kecantikan. Beberapa produk skincare lokal menggunakan ekstraknya karena dipercaya mampu melembapkan kulit dan mengurangi tanda penuaan.
Dengan berbagai manfaat tersebut, para ahli menilai daun kelor berpotensi menjadi komoditas unggulan Indonesia. Namun, mereka menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut serta regulasi agar pemanfaatannya aman dan terstandarisasi.
“Indonesia kaya dengan tanaman herbal, termasuk kelor. Yang dibutuhkan sekarang adalah riset mendalam dan pengembangan produk berbasis ilmiah, sehingga manfaatnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat luas,” kata Dr. Rini. (Supendi)
