Mata Lensa Online.com
Pemerintah Rusia mengumumkan kemajuan signifikan dalam pengembangan vaksin kanker yang disebut-sebut dapat menjadi terobosan medis global. Presiden Vladimir Putin pada awal 2024 lalu menyampaikan bahwa vaksin ini sedang dalam tahap uji klinis dan berpotensi tersedia bagi publik dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan media Rusia, vaksin tersebut dikembangkan oleh lembaga riset biomedis di Moskow dengan pendekatan imunoterapi modern. Teknologi ini mirip dengan metode personalisasi pengobatan, di mana terapi disesuaikan dengan kondisi genetik dan jenis kanker yang diderita pasien.
Meski disebut sebagai “Vaksin Kanker”, para ahli menegaskan bahwa vaksin ini bukanlah pencegahan universal seperti vaksin COVID-19, melainkan terapi yang dirancang khusus untuk membantu sistem imun menyerang sel kanker tertentu.
Putin menyatakan, jika pengembangan berhasil, vaksin tersebut akan diberikan secara gratis bagi warga Rusia melalui sistem layanan kesehatan nasional. Namun, hingga kini vaksin tersebut masih menjalani serangkaian uji klinis dan belum tersedia secara luas.
Sejumlah pakar internasional menyambut kabar ini dengan hati-hati. Laporan Reuters dan The Guardian menekankan bahwa klaim Rusia masih perlu dibuktikan melalui publikasi ilmiah dan uji coba skala besar. Sementara itu, media lokal seperti Kompas dan Detik mencatat bahwa kabar “siap diluncurkan” kemungkinan merupakan interpretasi berlebihan, mengingat pengembangan vaksin kanker umumnya memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum resmi digunakan.
Jika berhasil, vaksin kanker Rusia dapat menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam dunia medis modern. Namun, untuk saat ini, masyarakat masih harus menunggu hasil uji klinis resmi sebelum vaksin tersebut benar-benar hadir di rumah sakit. (Sel)