AI Bikin Hidup Lebih Mudah, Tapi Apa Aman Buat Masa Depan?

banner 468x60

Bogor | Mata Lensa Online.com

Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini semakin meresap ke berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dari layanan perbankan, transportasi online, hingga pendidikan, AI hadir sebagai solusi yang mempermudah aktivitas sehari-hari.

Misalnya, chatbot perbankan seperti VIRA dari BCA atau Mandiri Virtual Assistant bisa melayani nasabah tanpa harus antre di cabang. Di sektor transportasi, Gojek dan Grab memanfaatkan AI untuk menentukan rute tercepat dan memprediksi permintaan. Sementara itu, di dunia pendidikan, platform seperti Ruangguru mulai mengintegrasikan tutor AI untuk membantu siswa belajar lebih personal.

Namun, di balik kemudahan itu, muncul pertanyaan besar: apakah AI benar-benar aman untuk masa depan?

Dampak Positif AI

Efisiensi waktu: Tugas berulang bisa dikerjakan AI, sehingga manusia bisa fokus pada pekerjaan kreatif.

Akses informasi lebih mudah: Dari layanan kesehatan berbasis AI hingga rekomendasi belajar personal.

Peluang ekonomi baru: Munculnya startup AI di Indonesia membuka lapangan kerja di bidang teknologi.

Tantangan dan Risiko

Meski banyak manfaat, pakar mengingatkan soal risiko yang harus diwaspadai:

Keamanan data: Penggunaan AI rawan kebocoran informasi pribadi jika tidak dikelola dengan baik.

Ketergantungan teknologi: Masyarakat bisa jadi terlalu bergantung pada mesin dan kehilangan kemampuan dasar.

Lapangan kerja terancam: Beberapa pekerjaan rutin berpotensi tergantikan oleh otomatisasi AI.

Menurut Dr. Arief Kurniawan, pakar AI dari Universitas Indonesia, kunci utamanya ada pada regulasi.

“AI harus diperlakukan seperti pisau bermata dua. Bisa bermanfaat, tapi juga berbahaya kalau tidak ada aturan main yang jelas,” ujarnya.

Masa Depan AI di Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo dan BRIN sedang merancang Strategi Nasional AI, yang menekankan pada pengembangan etika AI, perlindungan data, serta pemanfaatan AI untuk kesejahteraan masyarakat.

Dengan perkembangan yang pesat, generasi muda khususnya Gen Z didorong untuk tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen inovasi AI. (Supendi)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *