Bogor | Mata Lensa Online.com
Galian C adalah merupakan galian bahan tambang yang berupa pasir, sirtu, tras, batu apung, tanah urug dan bahan galian tambang yang lainnya dan tidak tergolong klafisikasi A dan B.
Belum lama ini Kang Dedi Mulyadi ( KDM ) telah menutup sementara aktivitas tambang galian C di Parung Panjang dan sekitar nya (Cigudeg dan Rumpin) pada tanggal 25 September 2025 karena masalah lingkungan, keselamatan dan kerusakan Infrastruktur yang disebabkan oleh Truk tambang.
Keputusan ini diambil untuk mengatasi kemacetan, Polusi, Kerusakan jalan dan angka kecelakaan akibat operasional tambang yang tidak sesuai peraturan, serta untuk memastikan pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan. Penutupan ini akan berlangsung hingga semua perusahaan tambang memenuhi ketentuan yang beralaku.
Ketua Apdesi Kecamatan Rumpin H.Mad Harun yang juga kepala desa Cibodas, Kec. Rumpin, Kab. Bogor ketika di konfirmasi oleh awak media di kediamannya terkait pertemuan dengan para Kepala Desa yang ada di Kecamatan Rumpin selang beberapa hari yang lalu beliau (Mad Harun) menjelaskan hasil pertemuan dengan beberapa Kepala Desa yaitu Kami ķumpul atas dasar kesadaran sebagai pemimpin di Desanya masing – masing berkaitan dengan dampak adanya penutupan sementara tambang galian C ini semua pasti ada plus minusnya karena kami dengar ada pengusaha yang nakal, yaitu ada pengusaha Ilegal dan ada yang Legal itu info yang kami terima ungkap Ketua Apdesi Kecamatan Rumpin Mad Harun.
Kembali Ketua Apdesi Kec. Rumpin yang juga Kepala Desa Cibodas H. Mad Harun menerangkan kepada awak media adapun info tersebut misalkan ada pengusaha galian tambang 20 hektar ternyata izinnya hanya 10 hektar inilah yang membuat keluarnya keputusan gubernur untuk penutupan sementara galian C dan akibatnya sangat berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang terdekat dengan lokasi penambangan galian C maupun yang terjauh, tegas Ketua Apdesi Mad Harun.
” Jadi Kami para Kepala Desa yang ada di Kec. Rumpin yang berada di wilayah selatan dampaknya tidak begitu signifikan tapi ada, misalnya, warga Kami yang kebanyakan jadi supir truk angkut matrial jadi kena dampak akibat penutupan tambang galian C akan tetapi kalau kita lihat dari segi positifnya jalan Raya lalu lintasnya jadi lancar tidak berebut dengan tronton dan mengurangi angka kecelakaan mudah-mudahan ini semua ada solusi yang terbaik yang harus di selesaikan oleh para Stake holder,” ujar H. Mad Harun.
Lebih lanjut Ketua Apdesi Kecamatan rumpin memohon kepada Bapak Gubernur Jawa – Barat Kang Dedi Mulyadi, Bupati Bogor Rudi Susmanto supaya hanya tronton saja yang ditutup untuk kendaraan Truk kecil diperbolehkan karena kebutuhan untuk pembangunan diwilayah Kita juga tanggerang, Jakarta semua membutuhkan barang dari sini jadi semuanya terkena dampak, sekali lagi Kami para Kepala Desa sepakat untuk memohon supaya jangan ditutup permanen atau ditutup semua kendaraan pinta Ketua Apdesi Rumpin Mad Harun.
Harapan Kami para Kepala Desa untuk para Stake Holder bekerja secara professional dalam hal Solving Problem untuk memberikan keputusan yang terbaik buat masyarakat agar PAD nya naik, pembangunan lancar dan Bogor kedepan menjadi Bogor Istimewa, tutupnya. (Habib Lukman)










